Politeknik ATMI Surakarta
Politeknik ATMI, sebelumnya bernama: Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) Surakarta adalah akademi teknik mesin yang berdiri sejak tahun 1968 di bawah naungan Yayasan Karya Bakti Surakarta berkembang menjadi institusi pendidikan tinggi yang mempunyai pengaruh cukup besar pada pendidikan profesional khususnya di bidang Teknik Mesin Industri (Teknik Manufaktur).
Program Studi Teknik Mesin Industri merupakan program studi tertua di Politeknik ATMI Surakarta. Sebelum menjadi Politeknik, ATMI (Akademi Teknik Mesin Industri) hanya memiliki satu jurusan atau program study yaitu Teknik Mesin Industri (TMI). Jurusan TMI menjadi cikal bakal terbentuknya program studi yang lain.
Fokus pembelajaran di Prodi Teknik Mesin industri adalah meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang manufaktur. Mahasiswa belajar mengoperasikan mesin dan melakukan proses manufaktur dengan benda-benda asli produksi yang memiliki nilai ekonomis.
Akreditasi
Program Studi Teknik Mesin Industri
Berdasarkan keputusan Lembaga Akreditasi Mandiri Program Studi Keteknikan No. 0380/SK/LAM Teknik/VD3/XII/2023, Program Studi Teknik Mesin Industri memenuhi peringkat Akreditasi : BAIK SEKALI
ARCHI KUN CAHYO, S.T
KEPALA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN INDUSTRI
TMI - Politeknik ATMI Surakarta
Program Studi Teknik Mesin Industri merupakan program studi tertua di Politeknik ATMI Surakarta. Sebelum menjadi Politeknik, ATMI (Akademi Tehnik Mesin Industri) hanya memiliki satu jurusan atau program studi yaitu Teknik Mesin Industri (TMI). Jurusan TMI menjadi cikal bakal terbentuknya program studi yang lain yaitu Teknik Mekatronika dan Teknik Perancangan Mekanik dan Mesin pada tahun 2005 dan akhirnya berganti nama menjadi Politeknik ATMI. Fokus utama Prodi Teknik Mesin Industri adalah meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang manufaktur. Mahasiswa belajar mengoperasikan mesin dan melakukan proses manufaktur dengan benda-benda asli produksi yang memiliki nilai ekonomis. Sejak semester awal perkuliahan, mahasiswa berlatih tentang ketelitian maupun efisiensi melalui pembacaan gambar, pemeriksaan ukuran, dan target pengerjaan.
Selain belajar peningkatan skill bidang manufaktur, mahasiswa juga dibekali dengan nilai-nilai 4C yaitu Competence, Conscience, Compassion, dan Commitment. Keempat nilai tersebut tidak hanya didapat melalui kegiatan kemahasiswaan atau teori di kelas. Akan tetapi didapatkan juga saat melakukan praktikum di bengkel. Melalui kegiatan praktikum ini, mahasiswa berlatih bekerja di bawah tekanan, keuletan, pantang menyerah, sekaligus menghasilkan produk yang berkualitas.
Sistem pembelajaran yang digunakan di Prodi TMI adalah sistem PBET (Production Based Education dan Training). Sistem yang menggunakan benda-benda produksi sebagai materi kegiatan praktek. Setiap mahasiswa akan mengoperasikan 1 mesin, dengan didampingi instruktur-instruktur yang berpengalaman dan teruji, mahasiswa melakukan praktikum sekaligus menghasilkan produk yang selanjutnya akan digunakan oleh customer. Melalui sistem ini, mahasiswa berlatih untuk bertanggung jawab atas benda kerja yang dipercayakan kepadanya, sehingga mahasiswa tidak bisa main-main terhadap ukuran dan tuntutan teknis lainnya.
Sistem perkuliahan pada Program Studi Teknik Mesin Industri menggunakan sistem paket, dimana perkuliahan akan diselesaikan selama 6 semester (3 tahun) dengan menyelesaikan 120 SKS. Sistem perkuliahan disesuaikan dengan ciri khas sistem pendidikan Vokasi yaitu 67% perkuliahan praktek, dan 33% perkuliahan teori. Dengan sistem perkuliahan tersebut, mahasiswa diharapkan akan siap bekerja di industri setelah lulus. Mahasiswa juga akan mendapatkan pembekalan soft skill melalui kegiatan pendampingan mahasiswa berupa leadership, retret, analisis sosial dan kegiatan extrakurikuler lainnya.
Selamat bergabung dengan Program Studi Diploma 3 Teknik Mesin Industri Politeknik ATMI Surakarta, representasi dunia industri manufaktur yang dikemas dengan pendidikan Vokasi.